Fokus di Pelatprov Bulutangkis Jatim, Siswa SMA Taman Harapan Malang Ini Tak Abaikan Pendidikan

sma taman harapan bulutangkis
Michael Yoe (kiri) saat meraih medali emas di kompetisi bulutangkis di Bali beberapa waktu lalu (Istimewa)

Kota Malang, inimalangraya.com – Demi fokus di pelatihan provinsi bulutangkis Jawa Timur, salah satu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Taman Harapan Malang Michael Yoe rela kerjakan tugas sekolah di luar jam latihan rutin di pelatihan provinsi (pelatprov) yang tengah ia jalani.

Hal ini ia lakukan karena ia memang ingin cetak prestasi di dunia bulutangkis yang ia cintai.

“Saya terinspirasi jadi pemain kelas dunia karena memang latar belakang keluarga saya adalah pemain bulutangkis,” kata Michael kepada wartawan Ini Malang Raya. “Saya selalu berdiskusi strategi dengan papa yang sudah mengajari bulutangkis sejak kecil.

Bahkan, ia katakan bahwa kemenangan yang ia raih setiap pertandingan juga setelah berdiskusi strategi dengan ayahanda tercinta.

Saat ini, Michael sedang bergabung di tim Pelatprov Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Timur.

Para atlet yang dipersiapkan tersebut akan diseleksi ketat untuk dapat masuk Pelatnas dan mewakili Indonesia untuk pertandingan tingkat internasional.

Terbukti, sederet prestasi dari lokal hingga nasional sudah ia sabet.  Beberapa waktu lalu, ia raih juara dua Bupati Madiun Cup.

“Saya belajar dari papa dan selalu ikut latihan dengan kakak setiap hari. Yang salah lakukan adalah latihan setiap hari secara stabil supaya tidak turun performa,” papar siswa yang lahir pada 11 Maret 2010 ini. “Saat libur, saatnya melakukan aktivitas lainnya seperti mengerjakan tugas dari sekolah.”

Saat ini, siswa kelas X ini memiliki waktu luang setelah pukul 20:00 setiap harinya dimana ia bisa beristirahat ataupun mengerjakan tugas sekolah.

“Dengan demikian saya tidak ketinggalan pelajaran,” papar pemuda yang lulus dari SMP Homeschooling Shine Surabaya ini.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Sekolah SMA Taman Harapan Malang, Palupi Yamini S.Pd.

“Kami rutin mengirimkan tugas dengan porsi yang kami kondisikan berbeda dengan yang aktif masuk kelas karena kami paham Michael sudah terforsir tenaganya untuk latihan intensif,” katanya ketika dikonfirmasi. “Apalagi dia juga baru bisa mengakses ponselnya setiap hari hanya jam 7-9 malam sehingga pengumpulan tugas disesuaikan dengan waktu yang ia miliki.

Siswa yang suka berdoa di waktu luangnya ini mengatakan bahwa cita-citanya adalah jadi juara dunia bulutangkis.

“Karena ingin meraih cita-cita saya tersebut, saya selalu semangat dan konsisten dalam berlatih,” pungkas dia.

 

Tinggalkan Komentar