Laka Tol Pandaan-Malang, RSSA Malang Terima Sembilan Pasien Rujukan, Empat Orang Kritis

Kabupaten Malang, Inimalangraya.com – Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, saat ini tengah menangani empat orang yang mengalami luka berat atas insiden kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata Tirto Agung dengan truk jenis wingbox di KM 77+200 A, arah Malang Jalan Tol Pandaan-Malang, pada Senin (23/12/2024) sekitar pukul 15.40.
“Ada empat orang yang masih menjalani perawatan intensif di ICU RSSA Malang hingga saat ini (Selasa 24/12/2024),” ucap Wadir Pelayanan Medik dan Keperawtaan dr. Syaifullah Asmiragani, Sp.OT. Subsp.O.T.B(K), saat konferensi pers, Selasa (24/12/2024).
dr. Syaifullah yang didampingi Direktur RSSA Dr dr. Mochamad Bachtiar Budianto,Sp.B Subsp Onk (K), FINACS, FICS, Dokter Emergency IGD dr. Dwi Wardoyo Triyuliarto, Sp.EM,KEC, Dokter anestesi ICU dr. Wiwi Jaya, Sp.An.KIC, Dokter anestesi ICU dr. Buyung Hartiyo Laksono,Sp.An(K), Dokter Bedah Saraf Dr dr. Farhad Bal’afif, Sp.BS, Dokter Ortopedi dr. Ananto Satya Pradana Drajat, Sp.OT, Dokter Bedah Plastik dr. Yudi Siswanto, Sp.BP-RE,MSc,M.Ked-Klin dan Dokter BTKV dr. Chaidar Muttaqin, Sp.BTKV. menjelaskan, hingga pagi tadi, pihaknya telah menerima rujukan sembilan orang korban kecelakaan Tol Pandaan-Malang.
“Hingga pagi tadi, kami telah menerima rujukan sebanyak sembilan orang pasien korban laka di Tol Lawang. Satu orang yang diketahui merupakan kernet dinyatakan meninggal dunia kemarin petang, karena tiba di RSSA sudah dalam kondisi kritis,” jelasnya.
dr. Syaifullah menerangkan, dari para korban yang tiba di RSSA Malang, semuanya mengalami multi-trauma alias luka atau cedera di beberapa organ tubuh, yang memerlukan penanganan khusus dan melibatkan beberapa dokter spesialis untuk menunjang tingkat keselamatan korban.
“Yang dirujuk kesini (RSSA) memerlukan penanganan yang melibatkan beberapa dokter spesialis, dan saat ini sudah ada empat orang yang keluar dari ICU, yakni satu di High Care Unit (HCU) dan tiga Low Care Unit (LCU). Sementara empat orang lain, masih di ICU dan dua di antaranya masih harus menggunakan ventilator,” terangnya.
Keempat korban yang berada di ICU itu, lanjut dr. Syaifullah, yakni seorang pria berinisial A, dengan usia 31 tahun, yang merupakan ustadz pendamping rombongan siswa dengan luka cukup parah dan masih kritis.
Kemudian, anak korban berinisial QA, 13, yang masih menggunakan ventilator namun sudah mengalami peningkatan kondisi dan sudah mulai stabil meskipun masih kritis. Dan dua anak lain yakni berinisial R, 6 tahun dan N, 12 tahun. Mereka sudah lepas ventilator, namun masih harus dilakukan perawatan intensif.
“Dari keempat korban, tiga di antaranya akan dilakukan tindakan medis lanjutan (bedah), sehingga perlu persetujuan pihak keluarga secepatnya. Kami berharap keluarga inti khususnya, bisa tiba secepatnya di sini (RSSA),” harapnya.
Sedangkan, tambah dr. Saifullah, untuk korban berinisial A yang mengalami luka berat, hingga saat ini belum menunjukkan peningkatan kondisi.
“Kalau dari hasil pemeriksaan yang dilakukan para dokter kami, menunjukkan hasilnya cukup buruk. Kami memohon doanya, agar korban ustadz A ini mengalami perbaikan kondisi. Mengingat, Ustadz A ini istrinya menjadi korban meninggal dalam insiden tersebut,” tegasnya.
BACA JUGA