Warek Bidang Akademik UB Malang Beri Pesan Ini Untuk Pendaftar Jalur SNBP

UB Malang SNBP
Universitas Brawijaya Malang masih menjadi salah satu kampus dengan tingkat persaingan tinggi di seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP)

Kota Malang, inimalangraya.com – Wakil Rektor (Warek) Bidang Akademik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof. Dr. Imam Santoso, M.P, sampaikan bahwa persaingan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 masih sangat ketat.

Tahun 2024, kuota penerimaan mahasiswa UB lewat jalur SNBP masih sama dengan tahun 2024, yaitu 20 persen dari total penerimaan mahasiswa baru.

“UB menerima total mahasiswa baru sekitar 17.000 orang dimana kuota SNBP 2025 berada di kisaran kurang lebih 3.000 mahasiswa,” katanya seperti dikutip dari Info Publik.

Sebagai informasi, jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yakni sebesar 30 persen, serta jalur Mandiri 50 persen.

Ia tambahkan bahwa tak ada perubahan signifikan pada seleksi SNBP dibandingkan 2024. Tetapi ada beberapa penyesuaian dalam SNBT tahun ini.

Salah satu perubahan signifikan adalah tak ada pemisahan kategori IPA serta IPS dalam SNBT.

Pasalnya, soal ujian mengikuti kurikulum Merdeka Belajar sesuai penerapan di berbagai sekolah.

“Tahun 2025, di SNBT tak ada lagi kategori IPA atau IPS. Semua peserta dapat memilih jalur eksakta atau sosial humaniora yang sesuai minat serta kemampuannya,” jelasnya.

Prodi Paling Diminati di UB Malang di Jalur SNBP

Ia melanjutkan tingkat persaingan seleksi masuk masih sangat tinggi di beberapa prodi.

Prodi tersebut termasuk Teknik Informatika, Kedokteran dan Kedokteran Gigi, kemudian Teknik Industri, serta Farmasi, serta Ilmu Gizi.

Tingkat keketatan mencapai 2 hingga 4 persen.

Sementara itu program studi seperti Akuntansi, Ilmu Hukum, Psikologi, serta Manajemen memiliki tingkat persaingan yang tinggi di bidang sosial humaniora.

Karena itu, ia berpesan bahwa para calon mahasiswa yang ingin mendaftar di UB Malang wajib memanfaatkan SNBP karena ini adalah kesempatan emas.

Pendaftar perlu mempertimbangkan pilihan program studi sesuai nilai rapor, kemudian prestasi, dan juga minat dan bakat mereka.

“Meski hampir semua PTN BH terima SNBP sekitar 20 persen, kesempatan ini sangat berharga. Pilihlah prodi sesuai capaian akademik serta passion yang dimiliki,” katanya.

Tak hanya itu, indeks sekolah juga jadi faktor penting selama proses seleksi.

“Semisal, tiga sekolah di Kota Malang punya nilai rapor rata-rata sembilan. Nilai akhir belum tentu sama. Pasalnya ada koreksi sesuai indeks sekolah,”katanya. “Indeks ini bergantung banyak faktor, termasuk hasil Asesmen Nasional dan daya terima lulusan sekolah itu di perguruan tinggi.”

Prof. Imam tekankan seleksi SNBP berskala nasional jadi kompetisinya sangat ketat serta tak mudah diprediksi.

“Seorang siswa yang duduk di peringkat satu di sekolahnya belum tentu jadi peringkat satu secara nasional. Karena itu tidak mudah diprediksi,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar