MALANG, inimalangraya.com,– Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) terus berkomitmen dalam upaya meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap perumahan yang layak. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Kota Malang.
Kunjungan lapangan yang dilakukan pada awal Agustus 2024 ke beberapa perumahan subsidi di Kota Malang, seperti Griya Tama Pakis, Bakalan Regency 1, Indirisma Regency 2 Tahap 2, dan Panorama Garden, menunjukkan hasil yang menggembirakan. Program FLPP telah berhasil memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Salah satu penghuni Perumahan Indirisma Regency 2, Muhammad, mengungkapkan rasa syukur atas adanya program FLPP.
“Program ini sangat membantu kami untuk memiliki rumah yang layak. Kami merasa beruntung karena perumahan ini dekat dengan tempat wisata alam, yang membuat lingkungan kami lebih nyaman dan sehat,” ujarnya.
Senada dengan Muhammad, banyak penghuni perumahan subsidi lainnya yang merasakan manfaat serupa. Mereka merasa lebih tenang dan bahagia karena memiliki tempat tinggal yang layak dan terjangkau.
Heru Pudyo Nugroho, Komisaris BP Tapera, menjelaskan bahwa monev ini difokuskan pada aspek manfaat untuk mengetahui secara langsung perubahan taraf hidup masyarakat penerima FLPP.
“FLPP adalah investasi jangka panjang pemerintah untuk mengatasi permasalahan perumahan bagi MBR,” tegasnya.
Selain aspek manfaat, monev juga mencakup aspek implementasi dan konteks. Aspek implementasi bertujuan untuk mengetahui kinerja penggunaan dana BUN, sedangkan aspek konteks berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan dinamika perkembangan masyarakat.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun program FLPP telah memberikan banyak manfaat, namun masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah tingginya cicilan KPR dibandingkan dengan rata-rata penghasilan masyarakat Malang. Hal ini membuat sebagian masyarakat merasa terbebani.
Selain itu, kurangnya edukasi inklusi keuangan juga menjadi kendala bagi pekerja mandiri atau sektor informal untuk mengakses KPR FLPP. Mereka seringkali kesulitan memenuhi persyaratan perbankan karena tidak memiliki rekam jejak keuangan yang baik.
Masyarakat berharap agar pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas rumah subsidi dan memberikan kemudahan akses bagi MBR. Selain itu, mereka juga mengharapkan adanya program-program pendampingan untuk meningkatkan kemampuan finansial masyarakat, sehingga mereka dapat mengelola keuangan dengan lebih baik.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, BP Tapera bersama dengan pemerintah daerah dan stakeholders terkait akan terus berupaya meningkatkan kualitas program FLPP. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain: Peningkatan Kualitas Rumah: Memastikan rumah subsidi dibangun dengan kualitas yang baik dan memenuhi standar kesehatan; Edukasi Keuangan: Melakukan sosialisasi dan edukasi keuangan kepada masyarakat, terutama bagi pekerja mandiri dan sektor informal; Kerjasama dengan Perbankan: Memperkuat kerjasama dengan perbankan untuk memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi MBR; Pengembangan Produk Keuangan: Mengembangkan produk keuangan yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Hingga 31 Juli 2024, program FLPP telah menyalurkan 109.719 unit senilai Rp13,369 triliun. Capaian ini menunjukkan bahwa program FLPP telah berhasil memberikan kontribusi yang signifikan dalam penyediaan perumahan bagi MBR.
Program FLPP telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Malang. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program ini di masa depan. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, BP Tapera, dan seluruh stakeholder, diharapkan program FLPP dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
Sumber: tapera.go.id
Comment