Viral Video Banjir Bandang di Kecamatan Dampit, BPBD Kabupaten Malang Sebut Hoaks
Kabupaten Malang, Inimalangraya.com – Belum lama viral sebuah video gambarkan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang disebutkan terjadi di Kecamatan Dampit. dipastikan merupakan informasi tidak benar adanya atau hoaks.
“Video yang tersebar itu hoaks, itu terjadi beberapa tahun lalu atau sekitar tahun 2022 lalu,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Malang, R. Ichwanul Muslimin, saat dikonfirmasi awak media melalui telepon selulernya terkait beredarnya video tersebut, Senin (2/12/2024).
Menurut Ichwanul, video yang beredar sejak 30 November 2024 itu tidak benar, dan merupakan video peristiwa banjir yang terjadi dua tahun silam, tepatnya pada Oktober 2022.
“Saya pastikan peristiwa banjir bandang serta tanah longsor itu di Dusun Kampung Teh, Desa Sukodono, Kecamatan Dampit. Kejadian beberapa tahun lalu jadi warga tidak perlu panik,” tegasnya.
Penanganan Banjir di Sumbermanjing Wetan
Sedangkan, lanjut Ichwanul, untuk banjir yang terjadi di Kampung Raas, Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) saat ini mulai surut, setelah pihaknya melakukan pengurasan atau penyedotan dengan menggunakan pompa.
“Kami dapat bantuan pengurusan itu dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Dimana kondisi genangan air yang di Kampus Raas telah berkurang. Lalu sebagian juga sudah tak tergenang air,” kata dia.
Ichwanul menjelaskan, pengurusan genangan air dengan menggunakan water pump milik BBWS terus dilakukan untuk mengosongkan debit di kawasan pemukiman yang masih tergenang.
“Pasca air laut turun serta bergerak jauhi garis pantai atau saat surut, lalu genangan air berkumpul. Sedangkan pembersihan material banjir baru akan dimulai besok pagi,” tandasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang diperoleh media online ini, ada sebanyak 119 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir luapan di Kampung Raas, Dusun Sendangbiru.
Dari total jumlah tersebut, sekira 50 KK terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.
BACA JUGA