SURABAYA, inimalangraya.com,- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya mengambil langkah konkret dengan menyediakan Ruang Laktasi di 14 stasiun kereta api jarak jauh di wilayahnya. Langkah ini merupakan bagian dari upaya KAI untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kenyamanan ibu yang menyusui, terutama bagi mereka yang bepergian dengan kereta api.
Sebagai wujud komitmen untuk merayakan Pekan ASI Sedunia atau World Breastfeeding Week (WBW) yang berlangsung dari 1 hingga 7 Agustus 2024, menghadirkan tema “Closing the Gap Breastfeeding Support for All” atau “Tutup Kesenjangan: Dukungan untuk Semua Ibu dalam Menyusui.”
Tema ini menekankan pentingnya dukungan menyeluruh bagi setiap ibu untuk memberikan ASI, tanpa memandang ras, status sosial, ekonomi, atau budaya. Dengan semangat ini, setiap ibu diharapkan dapat mengakses dukungan yang diperlukan untuk menyusui anaknya dengan sukses.
Daftar stasiun yang kini dilengkapi dengan fasilitas ruang menyusui meliputi: Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasarturi, Stasiun Malang, Stasiun Surabaya Kota, Stasiun Mojokerto, Stasiun Wonokromo, Stasiun Bojonegoro, Stasiun Babat, Stasiun Bangil, Stasiun Lamongan, Stasiun Kepanjen, Stasiun Malang Kota Lama, Stasiun Lawang, dan Stasiun Sidoarjo.
Dengan adanya ruang laktasi ini, ibu dapat menyusui dengan lebih nyaman dan privat saat dalam perjalanan.
Kenyamanan Ibu: Fokus Utama KAI Daop 8
Luqman Arif, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, menyatakan bahwa penyediaan ruang menyusui sangat penting. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan privasi bagi ibu yang bepergian dengan bayi atau balita.
“Kami percaya setiap anak berhak mendapatkan ASI di mana pun dan kapan pun, termasuk saat bepergian dengan kereta api. Ruang laktasi ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung pertumbuhan, kesehatan, dan kecerdasan anak-anak Indonesia,” ujar Luqman.
Dengan langkah ini, KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk mendukung ibu menyusui di setiap kesempatan. Fasilitas ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menghapuskan kesenjangan dalam dukungan menyusui.
Selain itu juga memastikan bahwa setiap ibu memiliki akses ke fasilitas yang diperlukan untuk memberikan ASI dengan baik. Ini adalah contoh nyata bagaimana inisiatif lokal dapat mendukung tujuan global dalam kesehatan dan kesejahteraan anak.
Sumber: Diskominfo Jatim
Comment