Pelatih AC Milan Akui Timnya Gagal Tampil Sempurna Lawan Liverpool

Liverpool AC Milan
Wajah muram Paulo Fonseca dan staf kepelatihan AC Milan saat kalah telak dari Liverpool (Reuters)

Milan, inimalangraya.com – Sehari setelah pelatih AC Milan Paulo Fonseca katakan anak buahnya harus sempurna dalam bertahan melawan Liverpool,  ternyata kenyataan berkata lain.

AC Milan justru lemah dan jauh dari kata sempurna dalam pertandingan perdana Liga Champions lawan The Reds di San Siro, Rabu (18/9) dini hari.

Bahkan itu bisa saja jauh lebih buruk karena Liverpool lakukan 11 tembakan tepat sasaran dibanding dua tembakan tim tuan rumah.

“Kami bermain melawan Liverpool, tim yang hebat,” Fonseca seperti yang dilansir dari Sky. “Kami memulai pertandingan dengan baik dalam hal menyerang dan bertahan. Lalu kami kebobolan dua gol dari bola mati yang mengubah permainan.

“Ketika detailnya kurang, kami bisa mengalami masalah dalam melakukan apa yang kami persiapkan dalam latihan. Liverpool lebih kompak. kami harus bekerja keras untuk bermain tanpa masalah selama 70/80 menit.”

Fonseca juga berpendapat tentang kebobolan gol yang hampir identik dari dua bek tengah, Konate dan Van Dijk.

“Untuk gol pertama, kami menempatkan seorang pemain di Van Dijk, kami telah mempersiapkan ini. Memang benar, ia bebas, tetapi bek tengah harus dijaga ketat,” akunya,

Pelatih Liverpool Arne Slot dan juga Fonseca sama-sama mengawali liga mereka dengan sangat berbeda musim ini.

Pasukan Slot memenangkan tiga pertandingan pertama mereka sebelum kalah mengejutkan 1-0 dari Nottingham Forest pada hari Sabtu dan berada di posisi keempat di Liga Premier.

AC Milan berada di posisi ke-10 di klasemen Serie A dengan satu kemenangan dalam empat pertandingan.

Kemenangan Liverpool Atas AC Milan di Hari Ulang Tahun Arne Slot

Slot membawa Liverpool meraih kemenangan gemilang 3-1 atas Milan di San Siro.

Kemenangan telak Liverpool 1-3 atas AC Milan dalam pertandingan pembukaan Liga Champions di San Siro jadi kado ulang tahun Arne Slot yang ke 46.

The Reds tetap tenang setelah kebobolan dalam waktu tiga menit dari peluit awal pertandingan.

“Untuk kembali begitu kuat dan dominan, itu adalah kemenangan yang pantas,” kata Slot. “Malam ini tak akan saya lupakan. Semoga lebih banyak lagi momen seperti ini akan datang sebagai manajer Liverpool.”

Ibrahima Konate (24’), Virgil van Dijk (41’) dan Dominik Szoboszlai (67’) jadi pahlawan untuk Liverpool melalui gol mereka.

Mereka berhasil bangkit setelah Christian Pulisic cetak gol di menit ke tiga  memanfaatkan pertahanan yang tidak teratur oleh The Reds.

Sembilan belas tahun setelah keajaiban Istanbul yang tak terlupakan di final 2004-05, The Reds sekali lagi dipaksa melakukannya dengan cara yang sulit melawan Rossoneri.

Tinggalkan Komentar