Nuri Sahin: Para Pemain Borussia Dortmund Lebih Moncer di Liga Champions

Borussia Dortmund Liga Champions
Pemain Borussia Dortmund saat kunjungi lapangan Renato Dall Arra jelang lawan Bologna (BVB)

Bologna, inimalangraya.com – Pelatih Borussia Dortmund yang tengah berada di bawah tekanan Nuri Sahin mengatakan ia tetap optimis menjelang pertandingan Liga Champions timnya di markas Bologna dini hari besok.

Hal ini terlepas dari performa buruk di Bundesliga.

Dortmund kalah 2-0 atas Eintracht Frankfurt pada hari Jumat, menandai kekalahan ketiga berturut-turut mereka di Bundesliga, di mana mereka duduk di posisi ke-10 dengan 25 poin.

Posisi Dortmund terpaut tujuh poin dari empat besar dan terpaut jauh 20 poin dari pemuncak klasemen Bayern Munich.

Namun Sahin mengatakan ia menantikan pertandingan menghadapi Bologna, dimana Borussia Dortmund berada di posisi kesembilan dalam klasemen Liga Champions.

Poin hanya terpaut satu dari delapan besar yang membuatnya mendapat tempat di babak sistem gugur.

“Anda tidak bisa membandingkan Liga Champions dengan Bundesliga, bintang-bintang di sini lebih selaras, dan mudah-mudahan besok dengan kemenangan kami dapat mengambil langkah besar menuju babak 16 besar,” katanya.

Dortmund memiliki 12 poin setelah enam pertandingan di belakang Lille, yang akan bertandang ke pemuncak klasemen Liverpool pada hari Selasa.

Bologna, yang masih tanpa kemenangan, berada di posisi keempat dari bawah dalam tabel 36 tim dengan dua poin.

“Tentu saja, ini memengaruhi setiap individu, tetapi saya tidak merasakan tekanan sama sekali. Kami semua harus tampil maksimal,” kata Sahin kepada wartawan pada hari Senin, mengacu pada kekalahan beruntun timnya baru-baru ini.

Hujan Kritik, Nuri Sahin Tak Menyerah

“Ini memengaruhi saya secara pribadi. Namun, saya baik-baik saja. Saya benar-benar menantikan pertandingan ini dan saya yakin. Kami ingin mengambil langkah besar dan pada saat yang sama mendapatkan momentum untuk Bundesliga.”

Meskipun kritik terus berkembang terhadap timnya, pelatih asal Turki-Jerman itu mendukung para pemainnya.

Ia bertanggung jawab dalam upaya membalikkan keadaan akibat awal tahun yang lambat.

“Saya tidak pernah merasa kecewa,” kata pemain berusia 36 tahun itu tentang para pemainnya. “Saya pelatihnya, saya harus memimpin jalannya. “Semua orang tahu bahwa masih banyak yang harus dilakukan … Kami tahu apa yang bisa mereka lakukan. Dan kami tahu apa yang ingin kami lakukan besok.”

Tinggalkan Komentar