MALANG, inimalangraya.com,– Siapa sangka, di balik hiruk pikuk Pasar Besar Malang, tersembunyi sebuah harta karun kuliner yang telah bertahan selama hampir seabad. Warung Lama Haji Ridwan, sebuah warung makan sederhana namun legendaris, telah menjadi saksi bisu perjalanan waktu kota Malang.
Berdiri sejak tahun 1925, warung ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Pasar Besar. Awalnya, H. Ridwan berkeliling menjajakan dagangannya. Namun, seiring berjalannya waktu, warung sederhana ini pun menetap di dalam pasar dan terus menyajikan kelezatannya hingga kini.
Menu Legendaris yang Tak Tertandingi
Salah satu menu andalan Warung Haji Ridwan adalah sate komoh. Daging sapi yang empuk berpadu sempurna dengan bumbu rempah yang kaya rasa. Setiap gigitan sate komoh menghadirkan sensasi kenikmatan yang sulit dilupakan. Rahasia kelezatannya terletak pada pemilihan daging yang berkualitas dan proses marinasi yang tepat.
Baca Juga: Media Nasional Saksikan Langsung Persiapan HUT RI di IKN
Selain sate komoh, nasi campur juga menjadi favorit para pelanggan. Nasi putih hangat disajikan dengan lauk pauk yang menggugah selera, seperti krengsengan daging, balado kentang ati, dan sayuran segar. Krengsengan dagingnya yang kaya akan bumbu membuat nasi campur ini semakin istimewa.
Suasana di dalam warung terasa sangat autentik, membawa kita kembali ke masa lalu. Dinding-dinding yang terbuat dari kayu dan perabotan sederhana semakin menambah kesan klasik. Bagi para pencinta kuliner tradisional, warung ini adalah surga yang wajib dikunjungi.
Untuk menemukan Warung Lama Haji Ridwan, Anda bisa memasuki Pasar Besar Malang melalui pintu 5. Jika kesulitan mencari, jangan ragu untuk bertanya kepada para pedagang sekitar. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Comment