Inovasi Mahasiswa ITS Upayakan Angkot Malang Naik Kelas!

MALANG, inimalangraya.com,- Dalam upaya mengatasi penurunan pendapatan para sopir angkot di Kota Malang akibat persaingan dengan transportasi online, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui program Kuliah Kerja Nyata dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PM) telah meluncurkan inovasi yang menarik perhatian. Program bernama Samangkot ini bertujuan untuk mendigitalisasi layanan angkot dan memberdayakan para sopirnya.
Samangkot, Solusi Praktis untuk Sopir dan Penumpang
Samangkot merupakan platform digital yang menghubungkan penumpang dengan sopir angkot secara real-time. Selain itu, program ini juga mencakup berbagai kegiatan pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas layanan angkot, seperti pembersihan armada, pelatihan digital untuk sopir, serta pemberian identitas berupa kaos.
“Kami ingin mengembalikan kejayaan angkot di Malang,” ujar Safitri Mufaidah, Ketua Tim KKN-PM.
Melalui Samangkot, para penumpang dapat memesan angkot secara online melalui platform berbasis website. Selain itu, program ini juga mencakup berbagai kegiatan pemberdayaan seperti pelatihan digital, peningkatan kenyamanan armada, dan pemberian identitas bagi para sopir.
“Kami ingin mengubah persepsi masyarakat tentang angkot. Dengan Samangkot, angkot tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi permasalahan transportasi di kota,” tambah Safitri.
Uji coba layanan Samangkot mendapatkan sambutan hangat dari para sopir angkot. Mereka merasa terbantu dengan adanya platform ini karena dapat meningkatkan pendapatan mereka. Pemerintah Kota Malang juga mendukung penuh inisiatif mahasiswa ITS ini.
Dampak Sosial Ekonomi yang Signifikan
Peluncuran Samangkot diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Malang.
Pertama, program ini dapat meningkatkan pendapatan para sopir angkot. Dengan adanya platform digital, jangkauan penumpang menjadi lebih luas dan potensi pendapatan pun semakin besar.
Kedua, Samangkot dapat mengurangi kemacetan lalu lintas, karena penumpang dapat dengan mudah memesan angkot tanpa perlu menunggu di pinggir jalan.
Ketiga, program ini juga dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan, karena penggunaan transportasi umum lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kendaraan pribadi.
Safitri berharap Samangkot dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan para sopir angkot dan memberikan pilihan transportasi yang lebih nyaman bagi masyarakat Malang. Ia juga membuka ruang bagi para sopir untuk memberikan masukan dan saran guna pengembangan platform ini di masa mendatang.
Sumber: ITS News