Atletico Madrid Protes Campur Tangan Pemerintah Untuk Kasus Dani Olmo
Madrid, inimalangraya.com – Atletico Madrid protes dengan keputusan Dewan Olahraga Nasional Spanyol (CSD) yang mengizinkan Barcelona mendaftarkan sementara Dani Olmo dan Pau Victor.
Tim asal ibu kota Spanyol ini katakan campur tangan ini merupakan preseden yang berbahaya, kata klub LaLiga itu pada Kamis, 9 Januari 2025.
Barcelona mengontrak kedua pemain itu pada penutupan musim lalu. Tetapi karena klub tidak dapat memenuhi batas gaji LaLiga, mereka hanya diizinkan untuk didaftarkan pada paruh pertama musim.
Setelah Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dan LaLiga menolak permintaan untuk mendaftarkan kedua pemain tersebut untuk paruh kedua musim ini, Barcelona mengajukan kasus mereka ke CSD.
CSD memberikan keputusan sementara pada hari Rabu, sesaat sebelum Barcelona turun ke lapangan di Arab Saudi untuk semifinal Piala Super Spanyol.
Setelah menang 2-0 atas Athletic Bilbao, Barcelona kini akan menurunkan Olmo dan Victor untuk pertandingan final hari Minggu melawan Real Madrid.
“Atletico de Madrid ingin menunjukkan keprihatinannya yang mendalam tentang situasi yang terjadi di sepak bola Spanyol setelah resolusi yang diadopsi pada hari Rabu ini oleh Dewan Olahraga Nasional,” kata klub tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Kami yakin bahwa keputusan ini membahayakan sistem saat ini, mempertanyakan aturan permainan.”
Atletico Madrid protes karena intervensi pemerintah atas ‘kecurangan Barcelona’ daftarkan Dani Olmo menciptakan preseden yang berbahaya.
“Hal ini membuka pintu untuk melanggar aturan dan membuat kesalahan serius di masa lalu,” mereka menambahkan. “Tanpa aturan yang jelas dan setara untuk semua, tidak mungkin ada persaingan yang adil.”
Kronologi Kasus Dani Olmo dan Pau Victor
Dani Olmo dan Pau Victor dari Barcelona memang diizinan lakukan pendaftaran jangka pendek oleh Dewan Olahraga Tertinggi Spanyol (CSD).
Duo tersebut, yang bergabung dengan Barcelona dengan kontrak permanen musim panas lalu, diberi pendaftaran sementara hingga akhir tahun.
Hal ii berdasarkan aturan yang memungkinkan klub untuk menggunakan hingga 80 persen dari gaji pemain yang cedera untuk mendaftarkan opsi alternatif.
Barcelona gagal dalam dua kali upaya pada bulan Desember untuk mendaftarkan kedua pemain tersebut melalui perintah pengadilan.
Akhirnya mereka melewatkan tenggat waktu 31 Desember untuk membuktikan bahwa mereka mematuhi peraturan Financial Fair Play (FFP) La Liga.
Blaugrana, julukan Barcelona, akhirnya memenuhi pedoman FFP pada tanggal 3 Januari, melalui penjualan boks VIP senilai €100 juta (£83 juta) di Camp Nou, yang saat ini sedang dibangun kembali.
Namun, pada saat itu, Olmo dan Victor telah dibatalkan pendaftarannya, dan La Liga kemudian mengacu pada aturan yang menyatakan bahwa sebuah klub tidak dapat mendaftarkan pemain pada dua kesempatan terpisah di musim yang sama.
Barcelona akhirnya memutuskan untuk menentang interpretasi aturan tersebut, dengan mengajukan banding ke CSD untuk mendapatkan pendaftaran bagi Olmo dan Victor.
CSD telah memberikan izin bermain kepada kedua pemain tersebut dalam jangka pendek hingga mereka membuat keputusan akhir yang dapat memakan waktu hingga tiga bulan.
“Langkah ini, yang bersifat sementara hingga penyelesaian akhir banding yang diajukan oleh klub dan para pemain tersebut di atas, menangguhkan Perjanjian Komite Pemantauan Perjanjian Koordinasi RFEF-LaLiga dan pembatalan lisensi olahraga para pemain tersebut di atas,” begitu kutipan pernyatan CSD seperti dikutip dari Sky Sports.
“Demikian pula, CSD mempertahankan validitas lisensi tersebut hingga banding ini akhirnya diselesaikan. CSD menganggap bahwa tidak diadopsinya tindakan pencegahan ini akan menyebabkan kerugian ekonomi dan olahraga yang serius bagi klub dan bagi pemain. Ini juga dapat merugikan kepentingan tim nasional Spanyol, serta kompetisi nasional lainnya, termasuk La Liga.”
BACA JUGA