Imbas Efisiensi Anggaran, Rencana Perbaikan Jembatan di Kabupaten Malang Tertunda

efisiensi jembatan kabupaten Malang
Kepala DPUBM Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma, ST.MT. (Toski)

Kabupaten Malang, Inimalangraya.com – Rencana Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang untuk melakukan 15 perbaikan jembatan dengan besaran anggaran Rp27 miliar harus tertunda karena efisiensi anggaran.

Pasalnya, tertundanya perbaikan belasan jembatan tersebut karena adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

Hal tersebut memberi dampak akan pemangkasan dana transfer yakni Rp44 miliar.

“Untuk perbaikan jembatan kemungkinan akan terdapat penundaan dalam proses kontrak akibat penghapusan DAU infrastruktur, tapi yang sekala prioritas akibat tendampak bencana,” ucap Kepala DPUBM Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma, ST.MT., saat dikonfirmasi awak media, Jumat (14/2/2025).

Pria yang akrab disapa Oong ini menjelaskan, penundaan itu akibat adanya regulasi baru dari pemerintah pusat, yakni Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, Surat Edaran (SE) bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Keuangan (Menkeu), serta Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 29 Tahun 2025.

“Meski adanya regulasi baru dari Pemerintah Pusat sebagian program infrastruktur tetap bisa dijalankan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” jelasnya.

Oong menjelaskan, meski ada efisiensi anggaran tersebut, pihaknya akan melakukan pergantian jembatan di Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur Kabupaten Malang yang terdampak banjir bandang beberapa waktu lalu.

Perbaikan tersebut masuk dalam kegiatan prioritas karena tendampak bencana.

“Ada jembatan yang akan diperbaiki, seperti di Bantur, itu masuk sekala prioritas karena jembatannya sudah tidak layak akibat banjir bandang lalu,” jelasnya.

Kendati demikian, lanjut Oong, DPUBM Kabupaten Malang akan memaksimalkan tim Sapu Lobang (Salob) untuk melakukan perawatan jalan di Kabupaten Malang.

“Karena ada efisiensi anggaran, maka peningkatan jalan ditunda, tapi untuk perbaikan jalan yang rusak atau berlobang, kami memaksimalkan tim Salop,” tegasnya.

Tinggalkan Komentar