BPOM Bantah Isu Kebocoran Dokumen Rahasia Vaksin Polio!

inimalangraya.com,- Baru-baru ini, masyarakat dikejutkan oleh berita mengenai dugaan kebocoran dokumen rahasia terkait vaksin polio yang diproduksi PT Bio Farma. Isu ini mencuat dari portal Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN), yang mengatakan adanya kebocoran dokumen yang bisa membahayakan kesehatan publik.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera merespon isu tersebut dengan tegas. “Informasi yang beredar tidak benar,” demikian pernyataan resmi BPOM yang diterima oleh InfoPublik pada Jumat (2/8).
BPOM menjelaskan bahwa dokumen yang disebut-sebut dalam pemberitaan tersebut sebenarnya adalah informasi publik yang bisa diakses oleh masyarakat luas. Jadi, klaim tentang kebocoran dokumen rahasia sama sekali tidak berdasar.
Vaksin Novel Oral Poliomyelitis Vaccine Type 2 (nOPV2), yang menjadi pusat perhatian ini, telah melewati berbagai tahap uji klinis yang ketat. Uji klinis fase 1, 2, dan 3 dilakukan dengan cermat dan dievaluasi oleh BPOM bersama Komite Nasional (Komnas) Penilai Obat.
Anggota Komnas ini terdiri dari para ahli dari berbagai bidang, termasuk perguruan tinggi, rumah sakit, serta asosiasi medis seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Keamanan dan Efektivitas Terjamin
Hasil evaluasi menyeluruh menunjukkan bahwa vaksin polio ini memenuhi semua persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu yang diperlukan. BPOM memberikan persetujuan izin edar pada Desember 2023, menegaskan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dalam program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
Tidak hanya itu, vaksin ini juga memenuhi standar prequalification (PQ) WHO dalam hal mutu, keamanan, dan efektivitas. Menariknya, vaksin nOPV2 produksi PT Bio Farma ini adalah satu-satunya di dunia dan telah digunakan di banyak negara.
Hal ini membuktikan bahwa kualitas vaksin ini diakui secara internasional. BPOM bersama Kementerian Kesehatan dan Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI) terus memantau keamanan vaksin ini dan siap menindaklanjuti setiap isu terkait kejadian ikutan pasca imunisasi.
BPOM juga mengimbau masyarakat untuk selalu melaporkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi. Pelaporan ini penting sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans yang bertujuan untuk memastikan keamanan penggunaan vaksin di Indonesia.
Dengan klarifikasi ini, BPOM berharap masyarakat jangan terpengaruh oleh informasi yang tsalah dan tetap mendukung program imunisasi nasional demi kesehatan.
Sumber: infopublik.id
Comment