Inimalangraya.com,- Di tengah perubahan iklim yang kian tidak menentu, Kelompok Tani Sinar Harapan di Desa Sukorejo, Gandusari, Trenggalek, menunjukkan bagaimana inovasi pertanian bisa menjadi penyelamat. Mereka menggunakan teknologi irigasi tetes dan mulsa plastik. Inovasi ini berhasil mengubah lahan sawah kering menjadi sumber hasil panen yang melimpah.
Panen perdana mereka pada 20 Juli 2024. Dalam Panen tersebut memperlihatkan lonjakan produktivitas yang mencengangkan. Peningkatan hasil panen yang semula 4 ton per hektare menjadi 6 ton per hektare. Yang lebih mengejutkan, penggunaan air mereka berkurang drastis.
Keterbatasan sumber daya air menjadi masalah serius bagi pertanian padi di Indonesia. Berbagai solusi seperti pembangunan bendungan dan embung sudah diterapkan. Namun, seringkali belum cukup untuk menghadapi dampak perubahan iklim.
Inovasi menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini. Kelompok Tani Sinar Harapan berhasil menghadapi tantangan ini dengan metode pertanian hemat air yang dirancang khusus. Inovasi tersebut melibatkan teknologi irigasi tetes dan penggunaan mulsa plastik. Teknologi ini mengurangi penguapan air dan menjaga kelembaban tanah lebih lama, sementara varietas padi yang tahan kekeringan semakin mendukung keberhasilan mereka.
Uji Coba yang Menginspirasi
Metode ini tidak datang begitu saja. Dengan bimbingan intensif dari penyuluh pertanian dan dukungan institusi penelitian lokal, Kelompok Tani Sinar Harapan memulai uji coba pada awal tahun 2024. Hasilnya? Mereka berhasil melakukan dua kali panen, bahkan saat musim hujan tidak menentu. Keberhasilan ini membuka peluang untuk mencapai IP 400, yang memungkinkan panen hingga empat kali dalam setahun.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, dan Dandim 0806/Trenggalek, Letkol Yudo Aji Susanto, hadir untuk memberikan apresiasi langsung pada acara panen padi. Mereka memuji inovasi ini sebagai contoh nyata kreativitas dan semangat juang petani.
Bupati Arifin mengungkapkan rencana untuk memperluas demplot sawah hemat air agar lebih banyak petani bisa merasakan manfaatnya. Dukungan berbagai pihak dan kerja keras Kelompok Tani Sinar Harapan membuka jalan bagi penerapan metode ini ke lebih banyak lahan dan varietas tanaman lainnya.
Inovasi pertanian hemat air ini menunjukkan bagaimana kreativitas dan dedikasi dapat menghadapi tantangan besar. Dengan berbagi pengetahuan dan terus berinovasi, masa depan pertanian di Indonesia bisa menjadi lebih berkelanjutan dan produktif, bahkan di tengah kondisi lingkungan yang berubah.
Sumber: Indonesia.go.id
Comment