KAB. MALANG, inimalangraya.com,- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengaku optimis Indonesia dalam waktu dekat mampu mewujudkan swasembada susu dan daging. Keyakinan Wamentan sangat beralasan mengingat saat ini Kementerian Pertanian memiliki teknologi canggih dalam mengatur indukan dan juga program percepatan sapi bunting.
Ketika melakukan kunjungan ke Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang, Senin, (5/8). Wamentan menjelaskan bahwa saat ini pemerintah juga sudah memiliki teknologi sexing sebagai alat pemantau sapi betina untuk memperbanyak indukan. Teknologi tersebut bahkan memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi dan sudah berjalan di semua unit pelaksana.
“Kita kan pengennya betul-betul bagus spermanya. Nah sperma yang untuk nanti lahir antara laki-laki dan perempuan bisa kita lihat melalui teknologi sexing. Jadi kalau itu bisa kita laksanakan kita bisa lebih gampang memantau kelahiran terutama untuk indukan,” katannya.
Baca Juga: Bimtek SIDT: Kunci Sukses KUMKM di Kota Malang
Greenhouse Ketindan, Contoh Sukses Pertanian Modern
Dari Singosari, Wamentan lanjut mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian atau BBPP Ketindan di Lawang. Di sana, Wamentan meninjau teknologi smart green house dan panen Earth Melon dari varietas Tallent dan N29.
Diketahui, smart greenhouse BBPP Ketindan mengatur kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan secara otomatis untuk mendukung pertumbuhan optimal melon.
Diharapkan, panen perdana melon dari varietas ini bisa menjadi pemicu bagi perkembangan greenhouse di daerah lainya.
“Kalau biaya mahal hasil bagus itu biasa. Tapi Kalau biaya murah hasilnya bagus itu baru luar biasa. Inilah yang harus dilakukan BBPP Ketindan,” jelasnya.
Meski demikian, kata Sudaryono, semua upaya tersebut bukan hal yang mudah karena pemerintah mesti lebih dulu melakukan impor sapi Indukan. Impor yang dimaksud juga dicanangkan harus mengedepankan produksi dalam negeri dan jangan sampai mematikan peternak kecil yang saat ini tengah berjuang.
“Kalau kurang, boleh impor tapi tidak boleh mematikan industri atau mematikan peternak dalam negeri. Jadi yang harus kita datangkan adalah indukan maupun daging,” katanya.
Dengan teknologi canggih dan program percepatan sapi bunting, Wamentan yakin bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada susu dan daging dalam waktu dekat.
Namun, perlu diingat bahwa impor sapi indukan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mematikan peternak kecil. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam produksi susu dan daging, dan masyarakat dapat menikmati produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Sumber: Kementerian Pertanian RI
Comment