Ternyata Otak Manusia Bisa ‘Refreshing’ Saat Tidur Nyenyak Secara Alami Bukan Dengan Obat Tidur

Otak Manusia Saat Tidur
Otak manusia membersihkan sampah dari kerja keras seharian melalui mimpi (Pixabay)

Copenhagen, Inimalangraya.com – Beberapa ilmuwan temukan bahwa otak manusia melakukan penyegaran atau refreshing saat tidur melalui berbagai mimpi.

Tetapi belum ada penjelasan rinci terkait mekanisme di balik sistem pembersihan neurologis ini, begitu dikutip dari Science Alert.

Para peneliti dari Copenhagen University telah menerapkan serangkaian teknologi untuk memetakan kenaikan dan penurunan halus neurotransmiter, volume darah, dan cairan tulang belakang selama aktivitas sehari-hari.

Temuan ini membantu manusia lebih memahami bagaimana otak menyegarkan dirinya di malam hari.

Penelitian menunjukkan bahwa pemetaan jaringan di otak manusia  mengungkapkan sistem glimfatik menarik cairan tulang belakang jauh ke dalam bagian dalam otak.

Mereka membuang limbah yang berisiko menyebabkan kerusakan dalam konsentrasi tinggi.

Beberapa produk limbah ini dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.

‘Pembuangan limbah’ ini juga membantu menyeimbangkan kadar air di otak, memfasilitasi penyajian agen penyakit yang berpotensi berbahaya ke sistem kekebalan tubuh, dan bahkan membantu mengirimkan pasokan bahan bakar ke tempat yang paling membutuhkan.

Studi tentang bagaimana otak mengeluarkan materi ke dalam sistem pembuangan limbah untuk dibuang secara berirama menunjukkan pola gelombang otak yang diatur secara kolektif oleh neuron mengoordinasikan proses tersebut.

“Motivasi penelitian ini adalah untuk lebih memahami apa yang mendorong aliran glimfatik selama tidur, dan wawasan dari penelitian ini memiliki implikasi luas untuk memahami komponen tidur restoratif,” kata Maiken Nedergaard, penulis senior dan wakil direktur University of Rochester Pusat Neuromedicine Translasional.

Tidur Nyenyak Bisa Bersihkan ‘Sampah’ Imbas Kerja Keras Otak Sepanjang Hari

Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan norepinefrin menyebabkan pembuluh darah berkontraksi secara berirama melalui denyut yang berlangsung sekitar 50 detik. Setelah itu berproses dengan osilasi halus dalam volume darah di seluruh otak.

Hubungan antara fluktuasi neurotransmitter dan perubahan volume darah ini jauh lebih jelas saat manusia berada dalam keadaan tidur tanpa mimpi dibandingkan saat terjaga atau dalam fase mimpi.

Lebih jauh lagi, mereka secara eksperimental menunjukkan bahwa denyutan ini benar-benar mendorong sistem glimfatik untuk menembus lebih jauh ke dalam otak.

Hal ini meneguhkan peran tidur nyenyak dalam membersihkan sampah yang ditinggalkan oleh pikiran keras seharian.

“Temuan ini, dikombinasikan dengan apa yang kita ketahui tentang sistem glimfatik, menggambarkan gambaran utuh dinamika di dalam otak, dan gelombang lambat, rangsangan mikro, dan norepinefrin adalah mata rantai yang hilang,” kata penulis pertama penelitian ini, ahli saraf Natalie Hauglund.

Bukan sembarang tidur saja yang bisa dilakukan.

Terinspirasi oleh klaim bahwa obat tidur  dapat mengubah fase tidur, tim peneliti menguji dampak, jika ada, obat tersebut terhadap proses pembersihan.

Ternyata obat tidur mengurangi osilasi dan menghambat kemampuan cairan serebrospinal untuk masuk ke dalam kedalaman otak.

Intinya, obat tidur berpotensi mengurangi kemampuan otak untuk menghilangkan sisa-sisa neurologis saat manusia sedang tidur.

Tinggalkan Komentar