Benarkah Nasi Putih Tidak Sehat?

Nasi Putih Tidak Sehat
Mitos bahwa nasi putih tidak sehat tentu tak dapat dipercaya begitu saja (Pixabay)

Inimalangraya.com – Banyak orang menganggap nasi putih sebagai makanan yang tidak sehat meskipun tetap dikonsumsi setiap hari.

Mereka yang menganggap bahwa nasi putih memiliki kadar karbohidrat dan gula tinggi cenderung memilih makanan pengganti nasi, atau nasi merah.

Sebenarnya efek kesehatannya tergantung pada jumlah yang dikonsumsi dan bagaimana proses masak nasi itu.

Nasi putih merupakan sumber karbohidrat yang baik dan merupakan makanan pokok bagi banyak orang di berbagai budaya.

Kapan Nasi Putih Jadi Tidak Sehat?

Tentunya nasi putih jadi bermasalah apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan tanpa diimbangi dengan variasi makanan lainnya.

Hal inilah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan karena nasi putih memiliki indeks glikemik tinggi.

Nasi putih dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat setelah dikonsumsi dan perlu jadi perhatian khusus bagi orang dengan diabetes.

Selain itu, nasi putih juga rendah serat dan nutrisi lainnya dibandingkan dengan sumber karbohidrat yang lebih kompleks seperti nasi merah atau biji-bijian utuh.

Perbandingan Dengan Beras Merah

Dikutip dari situs Health Harvard Edu, beras merah dan beras putih sama-sama dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat.

Namun, karena beras merah masih mengandung kulit ari dan lembaga, beras merah lebih padat nutrisi daripada beras putih. Misalnya, beras merah mengandung lebih banyak serat, magnesium, kalium, zat besi, dan vitamin B tertentu (B1, B3, B6, dan B9) daripada beras putih.

Beras putih lebih mudah dicerna, sebagian karena kandungan seratnya lebih rendah. Hal itu mungkin bermanfaat bagi sebagian orang pada waktu-waktu tertentu.

Misalnya, orang dengan sindrom iritasi usus besar atau penyakit radang usus mungkin perlu memperhatikan seberapa banyak serat yang mereka dapatkan selama kondisi tersebut kambuh.

Namun, jika Anda sehat, pola makan yang kaya akan biji-bijian utuh yang mengandung serat — termasuk beras merah — dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2, serta manajemen berat badan. Indeks glikemik: Perbandingan antara beras merah dan beras putih

Indeks glikemik (IG) adalah sistem penilaian yang memberi peringkat makanan dari 0 hingga 100 berdasarkan seberapa besar makanan tersebut meningkatkan gula darah.

Semakin rendah skor IG suatu makanan, semakin rendah dan lambat gula darah Anda naik setelah Anda memakannya.

Indeks glikemik sangat penting bagi penderita diabetes, yang lebih mungkin mengalami lonjakan gula darah tinggi yang cepat dibandingkan mereka yang tidak mengidap penyakit tersebut.

Beras putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, dalam kisaran 73 ± 4. Beras merah dikategorikan sebagai makanan indeks glikemik sedang, dengan IG 68 ± 4.

Mengonsumsi beras putih juga dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, sedangkan mengonsumsi beras merah dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah.

Perbandingan Kalori

Kalori yang terkandung dalam beras merah dan putih serupa. Secangkir beras merah berbiji sedang yang dimasak mengandung 218 kalori. Secangkir beras putih berbiji sedang yang dimasak mengandung 242 kalori.

Intinya, apakah beras merah lebih sehat daripada beras putih?

Beras merah, yang mengandung lebih banyak nutrisi dan serat serta memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah, merupakan pilihan yang lebih sehat bagi kebanyakan orang.

Namun, jika Anda mengalami kambuhnya kondisi pencernaan yang membuat serat lebih sulit dicerna, beras putih mungkin merupakan pilihan yang lebih baik bagi Anda — setidaknya sampai gejala Anda membaik.

Jika diet Anda terlalu banyak didominasi oleh nasi putih dan kurang mengandung nutrisi lainnya seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan lemak sehat, dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi.

Sebaiknya, konsumsilah nasi putih dengan bijak dan seimbangkan dengan makanan lain yang kaya serat, vitamin, dan mineral.

Jangan lupa untuk menjaga pola makan yang seimbang dan beragam agar mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Tinggalkan Komentar